Resesi Pertemanan Bikin Kesepian, Begini Cara Digital Twin Mengatasinya
Sobat Maya ngerasa nggak sih, kalau makin bertambahnya umur, teman malah berkurang? Entah karena kesibukan cari cuan, ngebucin sama ayang, atau ya memang sudah masanya saja. Istilah “People come and go” juga berlaku buat pertemanan. Tapi, ada fenomena sampai terjadi resesi pertemanan nih!
Resesi Pertemanan
Photo by Andrew Moca on Unsplash
Istilah resesi pertemanan dicetuskan pertama kali oleh Pusat Survei Amerika, yang menggambarkan kemunculan individu secara bertahap dan menurunnya persahabatan yang dimiliki orang-orang. Bahkan, sampai terjadi endemik kesepian karena menurunnya interaksi antar sesama. Namun, resesi pertemanan ini nggak cuma dialami dewasa muda, melainkan juga anak-anak.
Banyak anak muda di rentang usia 14-25 tahun yang mulai mengurangi pertemanan secara sengaja. Para peneliti juga mengungkapkan, bahwa mereka lebih jarang ketemu sama teman-teman seusianya, dari yang biasanya menghabiskan 2,5 jam sehari jadi hanya 40 menitan.
Mengutip dari Insider, menurunnya jalinan pertemanan dan interaksi sosial secara drastis selama dua dekade terakhir ini dipengaruhi hal-hal modern, seperti teknologi dan internet. Seolah, masalah kesepian jadi lumrah dialami banyak orang. Sobat Maya gitu juga nggak?
Ngerasa Kesepian
Photo by Anthony Tran on Unsplash
Selain kemajuan teknologi dan internet menjadi pemicu menurunnya interaksi sosial pada gen Z, physical distancing yang pernah dilakukan saat pandemi Covid-19 juga membawa dampak akan fenomena ini loh! Terbiasa mengisolasi diri di rumah saja, bikin kita menautkan kehidupan pada gadget dan media sosial. Sehingga, interaksi dengan sesama di dunia nyata menjadi berkurang yang bahkan juga memicu rasa kesepian.
Peneliti juga menemukan ternyata sejak tahun 2017, kesepian meningkat sebagai masalah kesehatan masyarakat. Menurut para ahli, penyebabnya lantaran kurangnya waktu untuk dihabiskan bersama teman. Soalnya, media sosial itu adiktif yang bikin kita tenggelam sama dunia maya saja menurut Pew Research Center.
Karena Teknologi
Photo by on Priscilla Du Preez Unsplash
Krisis kesepian ini diperparah dengan perkembangan teknologi menghadirkan kecerdasan buatan (AI). Chatbot maupun AI bentuk lainnya bisa menggantikan interaksi sosial yang seharusnya bantu kita membentuk komunitas di dunia nyata. Akhirnya bikin manusia nggak aktif bersosialisasi, bahkan bisa merusak koneksi atau relasi antar sesama.
Chatbot maupun AI dalam bentuk lainnya yang sedang dikembangkan di luar sana dianggap merusak kehidupan bersosialisasi manusia, karena user lebih suka ngobrol dengan robot yang didesain menyerupai manusia. Hal ini membuat manusia enggan keluar rumah atau bahkan sekedar mengalihkan diri dari media sosial untuk berinteraksi secara nyata.
Akibatnya, boro-boro nambahin relasi, ikatan pertemanan yang sudah ada juga bisa berkurang, kan? Padahal sekecil apapun interaksinya, itu berarti buat kita. Seorang Sosiolog, Eric Klinenberg dan Jenny Leigh menyebut interaksi kecil, seperti saling sapa dengan tetangga, basa-basi, pujian dari orang asing sebagai ikatan sosial yang tampak sepele, namun penting karena bikin manusia merasa memiliki.
Interaksi via Digital Twin Kita
Photo on Eat Drink Repeat, Kotamaya
Memang sih, kesibukan dan waktu yang bergulir bikin kita susah meluangkan waktu buat ketemu sekedar ngobrol sama teman atau keluarga. Tapi itu bukan alasan Sobat Maya, selagi kemajuan teknologi mendukung. Yep, kita harus memanfaatkan teknologi yang ada bukan malah dimanfaatkan yang akhirnya sampai terjadi resesi pertemanan.
Kalau nggak sempat ketemu langsung, kamu bisa ketemuan virtual dengan sensasi tatap muka sama temanmu melalui digital twin kita di Jagad Maya. Ada banyak destinasi yang bisa dikunjungi buat berinteraksi pakai fitur Ruang Suara. Nggak kayak voice note pada umumnya, soalnya digital twin yang mirip sama aslinya kita ini bisa juga berekspresi pakai fitur Ekspresi, Pose, dan Animasi biar makin hidup!
Selain itu, kamu juga bisa cari teman baru biar relasimu makin luas dari seluruh Indonesia dengan memanfaatkan fitur Ayo Terhubung. Kamu bakal ketemu sama user yang punya kesamaan interest biar sefrekuensi. Jadi, ngobrolnya itu sama orang asli pakai wujud digital twin kita, bukan sama robot. Cobain deh, biar kamu nggak sampai merasa kesepian!
Resesi Pertemanan Bikin Kesepian, Begini Cara Digital Twin Mengatasinya
Sobat Maya ngerasa nggak sih, kalau makin bertambahnya umur, teman malah berkurang? Entah karena kesibukan cari cuan, ngebucin sama ayang, atau ya memang sudah masanya saja. Istilah “People come and go” juga berlaku buat pertemanan. Tapi, ada fenomena sampai terjadi resesi pertemanan nih!
Resesi Pertemanan
Photo by Andrew Moca on Unsplash
Istilah resesi pertemanan dicetuskan pertama kali oleh Pusat Survei Amerika, yang menggambarkan kemunculan individu secara bertahap dan menurunnya persahabatan yang dimiliki orang-orang. Bahkan, sampai terjadi endemik kesepian karena menurunnya interaksi antar sesama. Namun, resesi pertemanan ini nggak cuma dialami dewasa muda, melainkan juga anak-anak.
Banyak anak muda di rentang usia 14-25 tahun yang mulai mengurangi pertemanan secara sengaja. Para peneliti juga mengungkapkan, bahwa mereka lebih jarang ketemu sama teman-teman seusianya, dari yang biasanya menghabiskan 2,5 jam sehari jadi hanya 40 menitan.
Mengutip dari Insider, menurunnya jalinan pertemanan dan interaksi sosial secara drastis selama dua dekade terakhir ini dipengaruhi hal-hal modern, seperti teknologi dan internet. Seolah, masalah kesepian jadi lumrah dialami banyak orang. Sobat Maya gitu juga nggak?
Ngerasa Kesepian
Photo by Anthony Tran on Unsplash
Selain kemajuan teknologi dan internet menjadi pemicu menurunnya interaksi sosial pada gen Z, physical distancing yang pernah dilakukan saat pandemi Covid-19 juga membawa dampak akan fenomena ini loh! Terbiasa mengisolasi diri di rumah saja, bikin kita menautkan kehidupan pada gadget dan media sosial. Sehingga, interaksi dengan sesama di dunia nyata menjadi berkurang yang bahkan juga memicu rasa kesepian.
Peneliti juga menemukan ternyata sejak tahun 2017, kesepian meningkat sebagai masalah kesehatan masyarakat. Menurut para ahli, penyebabnya lantaran kurangnya waktu untuk dihabiskan bersama teman. Soalnya, media sosial itu adiktif yang bikin kita tenggelam sama dunia maya saja menurut Pew Research Center.
Karena Teknologi
Photo by on Priscilla Du Preez Unsplash
Krisis kesepian ini diperparah dengan perkembangan teknologi menghadirkan kecerdasan buatan (AI). Chatbot maupun AI bentuk lainnya bisa menggantikan interaksi sosial yang seharusnya bantu kita membentuk komunitas di dunia nyata. Akhirnya bikin manusia nggak aktif bersosialisasi, bahkan bisa merusak koneksi atau relasi antar sesama.
Chatbot maupun AI dalam bentuk lainnya yang sedang dikembangkan di luar sana dianggap merusak kehidupan bersosialisasi manusia, karena user lebih suka ngobrol dengan robot yang didesain menyerupai manusia. Hal ini membuat manusia enggan keluar rumah atau bahkan sekedar mengalihkan diri dari media sosial untuk berinteraksi secara nyata.
Akibatnya, boro-boro nambahin relasi, ikatan pertemanan yang sudah ada juga bisa berkurang, kan? Padahal sekecil apapun interaksinya, itu berarti buat kita. Seorang Sosiolog, Eric Klinenberg dan Jenny Leigh menyebut interaksi kecil, seperti saling sapa dengan tetangga, basa-basi, pujian dari orang asing sebagai ikatan sosial yang tampak sepele, namun penting karena bikin manusia merasa memiliki.
Interaksi via Digital Twin Kita
Photo on Eat Drink Repeat, Kotamaya
Memang sih, kesibukan dan waktu yang bergulir bikin kita susah meluangkan waktu buat ketemu sekedar ngobrol sama teman atau keluarga. Tapi itu bukan alasan Sobat Maya, selagi kemajuan teknologi mendukung. Yep, kita harus memanfaatkan teknologi yang ada bukan malah dimanfaatkan yang akhirnya sampai terjadi resesi pertemanan.
Kalau nggak sempat ketemu langsung, kamu bisa ketemuan virtual dengan sensasi tatap muka sama temanmu melalui digital twin kita di Jagad Maya. Ada banyak destinasi yang bisa dikunjungi buat berinteraksi pakai fitur Ruang Suara. Nggak kayak voice note pada umumnya, soalnya digital twin yang mirip sama aslinya kita ini bisa juga berekspresi pakai fitur Ekspresi, Pose, dan Animasi biar makin hidup!
Selain itu, kamu juga bisa cari teman baru biar relasimu makin luas dari seluruh Indonesia dengan memanfaatkan fitur Ayo Terhubung. Kamu bakal ketemu sama user yang punya kesamaan interest biar sefrekuensi. Jadi, ngobrolnya itu sama orang asli pakai wujud digital twin kita, bukan sama robot. Cobain deh, biar kamu nggak sampai merasa kesepian!