Ada 80% orang yang lebih suka skema kerja WFH daripada WFO di Amerika berdasarkan data dari McKinsey. Hal ini juga terjadi pada anak muda Indonesia yang kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani, karena sudah terbiasa serba di rumah sejak pandemi Covid-19 selama hampir tiga tahun.
Bahkan, baru-baru ini sampai ada petisi yang mencuat di jagat maya untuk kembali memberlakukan sistem Work from Home alias WFH. Kamu termasuk yang prefer WFH nggak nih, Sobat Maya?
Memilih WFH karena…
Photo by Mimi Thian on Unsplash
Ada banyak faktor sistem kerja remote dipilih pekerja, khususnya milenials dan gen Z. Mulai dari meningkatnya produktivitas sampai efisiensi waktu, lantaran nggak perlu drama persiapan buat perjalanan ke kantor dan hemat ongkos. Apalagi yang tinggal di kota-kota besar karena harus berhadapan dengan kemacetan dan polusi udara. Sehingga, kita lebih bisa memanfaatkan waktu untuk mengerjakan banyak hal saat kerja di rumah.
Dengan begitu, saat kerja juga bikin kita lebih tenang tanpa tekanan diawasi atasan, maupun berhadapan dengan banyak kepala di kantor. Hal ini membawa kita yang makin produktif dan kesehatan mental lebih terjaga. Dari sisi perusahaan juga menguntungkan loh, soalnya nggak terkendala lokasi sumber daya manusia, serta bisa menghemat biaya operasional kantor secara signifikan.
Tetap Butuh Interaksi Langsung
Photo by Annie Spratt on Unsplash
Data dari McKinsey juga mengungkapkan 41% memilih WFH karena lebih produktif ketimbang WFO. Hal ini didukung sama survei JakPat yang mengungkapkan bahwa 63% Gen Z dan 56% milenials merasa lebih efektif dengan sistem WFH.
Meski begitu, dari sisi Sosiologis, manusia tetap membutuhkan interaksi sosial secara langsung. Kata Sosiolog Unair Prof Dr Sutinah Dra MS, interaksi sosial yang dilakukan langsung tanpa sekat dan jarak tetap harus diperhatikan. Interaksi sosial yang dimaksud bukan hanya berkomunikasi ya, tapi juga melakukan aktivitas bersama.
Hal inilah yang menjadi alasan utama kenapa WFO masih memiliki suara di beberapa perusahaan. Sekalipun WFH bisa berkomunikasi dengan teknologi yang canggih, bondingnya nggak sebagus saat tatap muka sehingga ikatan sosial tim kerja berkurang.
WFH Rasa WFO
Photo on Virtual Space, Kotamaya
Well, kalau soal itu sih Sobat Maya bisa mengatasinya, asal memanfaatkan Jagad Maya sebagai wadah diskusi atau meeting virtual bareng rekan kerja. Soalnya, figur avatar yang merepresentasikan diri kita semirip di dunia nyata bisa saling bertemu tatap muka. Gunakan Fitur Ruang Suarabuat membahas topiknya dilengkapi ragam ekspresi dan animasi biar menghidupkan suasana saat berinteraksi.
Sobat Maya juga bisa nih, pakai Fitur Space buat bikin ruangan meeting virtual yang bisa didekorasi sesuai kebutuhan. Mulai dari warna dan tekstur dinding, lantai, langit ruangan, sampai dilengkapi aneka furnitur digital, kayak meja, kursi, maupun layar proyektor. Biar vibes ngantornya beneran terasa gitu deh sekalipun meetingnya virtual.
Nggak ribet kok metode meeting virtual di Jagad Maya, sama seperti platform lainnya kamu tinggal sharelink buat undang kolega join di space virtual yang sudah kamu buat. Nantinya, kamu juga bisa bagikan ke rekan kerja maupun atasan buat review hasil diskusimu tadi.
Photo on Tangkap Ayam, Kotamaya
Nggak hanya meeting, kamu dan rekan-rekan kerjamu juga bisa melakukan aktivitas bersama. Misalnya saja biar nggak burnout karena kerja mulu, refreshing main Tangkap Ayam, Cube Confuse, atau jalan-jalan virtual dengan dimanjakan visual di Jagad Maya.
Bisa juga tuh ngobrol sambil ngafe di d’Rooptof, Costalova, maupun Eat Drink Repeat sekalian cuci mata biar nggak penat. Soalnya desain interiornya nggak kalah cantik sama kafe-kafe kekinian di dunia nyata.
Gimana, selalu ada jalan kan kalau manfaatin Jagad Maya di kehidupanmu?
Generasi Muda Pilih WFH Ketimbang WFO, Kenapa ya?
Ada 80% orang yang lebih suka skema kerja WFH daripada WFO di Amerika berdasarkan data dari McKinsey. Hal ini juga terjadi pada anak muda Indonesia yang kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani, karena sudah terbiasa serba di rumah sejak pandemi Covid-19 selama hampir tiga tahun.
Bahkan, baru-baru ini sampai ada petisi yang mencuat di jagat maya untuk kembali memberlakukan sistem Work from Home alias WFH. Kamu termasuk yang prefer WFH nggak nih, Sobat Maya?
Memilih WFH karena…
Photo by Mimi Thian on Unsplash
Ada banyak faktor sistem kerja remote dipilih pekerja, khususnya milenials dan gen Z. Mulai dari meningkatnya produktivitas sampai efisiensi waktu, lantaran nggak perlu drama persiapan buat perjalanan ke kantor dan hemat ongkos. Apalagi yang tinggal di kota-kota besar karena harus berhadapan dengan kemacetan dan polusi udara. Sehingga, kita lebih bisa memanfaatkan waktu untuk mengerjakan banyak hal saat kerja di rumah.
Dengan begitu, saat kerja juga bikin kita lebih tenang tanpa tekanan diawasi atasan, maupun berhadapan dengan banyak kepala di kantor. Hal ini membawa kita yang makin produktif dan kesehatan mental lebih terjaga. Dari sisi perusahaan juga menguntungkan loh, soalnya nggak terkendala lokasi sumber daya manusia, serta bisa menghemat biaya operasional kantor secara signifikan.
Tetap Butuh Interaksi Langsung
Photo by Annie Spratt on Unsplash
Data dari McKinsey juga mengungkapkan 41% memilih WFH karena lebih produktif ketimbang WFO. Hal ini didukung sama survei JakPat yang mengungkapkan bahwa 63% Gen Z dan 56% milenials merasa lebih efektif dengan sistem WFH.
Meski begitu, dari sisi Sosiologis, manusia tetap membutuhkan interaksi sosial secara langsung. Kata Sosiolog Unair Prof Dr Sutinah Dra MS, interaksi sosial yang dilakukan langsung tanpa sekat dan jarak tetap harus diperhatikan. Interaksi sosial yang dimaksud bukan hanya berkomunikasi ya, tapi juga melakukan aktivitas bersama.
Hal inilah yang menjadi alasan utama kenapa WFO masih memiliki suara di beberapa perusahaan. Sekalipun WFH bisa berkomunikasi dengan teknologi yang canggih, bondingnya nggak sebagus saat tatap muka sehingga ikatan sosial tim kerja berkurang.
WFH Rasa WFO
Photo on Virtual Space, Kotamaya
Well, kalau soal itu sih Sobat Maya bisa mengatasinya, asal memanfaatkan Jagad Maya sebagai wadah diskusi atau meeting virtual bareng rekan kerja. Soalnya, figur avatar yang merepresentasikan diri kita semirip di dunia nyata bisa saling bertemu tatap muka. Gunakan Fitur Ruang Suara buat membahas topiknya dilengkapi ragam ekspresi dan animasi biar menghidupkan suasana saat berinteraksi.
Sobat Maya juga bisa nih, pakai Fitur Space buat bikin ruangan meeting virtual yang bisa didekorasi sesuai kebutuhan. Mulai dari warna dan tekstur dinding, lantai, langit ruangan, sampai dilengkapi aneka furnitur digital, kayak meja, kursi, maupun layar proyektor. Biar vibes ngantornya beneran terasa gitu deh sekalipun meetingnya virtual.
Nggak ribet kok metode meeting virtual di Jagad Maya, sama seperti platform lainnya kamu tinggal share link buat undang kolega join di space virtual yang sudah kamu buat. Nantinya, kamu juga bisa bagikan ke rekan kerja maupun atasan buat review hasil diskusimu tadi.
Photo on Tangkap Ayam, Kotamaya
Nggak hanya meeting, kamu dan rekan-rekan kerjamu juga bisa melakukan aktivitas bersama. Misalnya saja biar nggak burnout karena kerja mulu, refreshing main Tangkap Ayam, Cube Confuse, atau jalan-jalan virtual dengan dimanjakan visual di Jagad Maya.
Bisa juga tuh ngobrol sambil ngafe di d’Rooptof, Costalova, maupun Eat Drink Repeat sekalian cuci mata biar nggak penat. Soalnya desain interiornya nggak kalah cantik sama kafe-kafe kekinian di dunia nyata.
Gimana, selalu ada jalan kan kalau manfaatin Jagad Maya di kehidupanmu?