Bukan Ancaman, AI Maya Twin Siap Berkolaborasi Jadi Kawanmu!
Sejak kemunculannya, AI sudah menimbulkan pro dan kontra terkait perkembangan teknologi di era digital ini. Pasalnya, selain menawarkan beragam manfaat untuk zaman modern, AI juga memiliki banyak dampak negatif. Kekhawatiran manusia semakin besar saat AI seolah mulai menggantikan peran manusia, salah satunya dalam sektor pekerjaan.
AI Bakal Gantikan Manusia?
Photo by Andy Kelly on Unsplash
AI (Artificial Intelligence) jadi teknologi yang berkembang pesat dan diaplikasikan di banyak sektor kehidupan manusia yang mana bisa menirukan manusia dalam berpikir dan bekerja. AI pun sudah mulai diterapkan di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, ekonomi, industri, kesehatan, pertanian, hingga militer. Namun, nggak bisa dipungkiri kalau dampak negatif dari AI juga banyak, seperti ketimpangan sosial, diskriminasi sosial, dilema etika moral, hingga perampasan lapangan pekerjaan yang menyebabkan pengangguran massal.
Menurut laporan terbaru World Economic Forum (WEF) berjudul “Future of Jobs 2023”, beberapa industri akan mengalami penurunan jumlah pekerjaan yang siginifikan dari tahun sebelumnya, seperti sektor media, hiburan, dan olahraga yang akan menurun sebesar 35% di tahun 2027. Sedangkan bidang makanan dan akomodasi menurun sekitar 16%. Zaadia Zahidi, Direktor Pelaksana WEF bilang kalau analisis menunjukkan akan ada 69 juta pekerjaan baru karena AI, tapi 83 juta pekerjaan akan hilang.
Sementara itu, menurut laporan terbaru dari Goldman Sachs yang berjudul “The Potentially Large Effects of Artificial Intelligence on Economic Growth”, diperkirakan AI akan berdampak pada 300 juta pekerjaan di seluruh dunia. Terjadinya pengangguran massal karena banyaknya lapangan pekerjaan yang dikerjakan oleh AI ini dapat menyebabkan turunnya pendapatan, meningkatnya angka kemiskinan, menurunnya kesehatan mental, hingga menipisnya kepercayaan diri.
Kolaborasi AI dan Manusia
Photo by Kotamaya
AI dikhawatirkan bisa menggantikan manusia karena otomatisasi yang bisa bekerja penuh 24/7 sehingga bisa menyebabkan masalah pada ketenagakerjaan manusia. Namun meski terlihat canggih, AI tetap tidak menggantikan kreativitas, intuisi, serta kecerdasan emosional manusia saat mengerjakan pekerjaannya. Itu kenapa kita perlu berinovasi, karena AI hanya siap menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang terkait tugas rutin untuk dilakukan secara otomatis.
Nah, sebagai manusia, kita memiliki keunggulan dalam kreativitas, pemikiran strategis, dan kemampuan beradaptasi yang sulit ditiru oleh AI. Itu kenapa, Kotamaya menciptakan kerjasama AI dengan manusia melalui Maya Twin. Bukan jadi lawan demi menggantikan peranmu sebagai manusia, melainkan Maya Twin adalah AI untuk jadi kawanmu berkolaborasi dalam kehidupan sehari-hari. Kayak kata Fei Fei Li, “Kecerdasan buatan bukanlah ancaman, tapi alat yang bisa membantu kita berinovasi dan memecahkan masalah yang sulit.”
Abadi Bersama Maya Twin
Photo by Kotamaya
Maya Twin tidak hanya menjadi alat untuk memperluas relasi guna mempermudah kolaborasi antar bidang pekerjaan, sharing info loker, atau yang lainnya tapi juga bisa bantu kamu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan pengetahuanmu. Soalnya, Maya Twin tidak seperti AI lainnya yang menyerap sekumpulan data informasi secara general. Tapi, Maya Twin memiliki memori dan pengetahuan pribadi sesuai yang kamu tulis. Sehingga, keberadaan Maya Twin tetap butuh user yang membagikan pengetahuan maupun memori pribadinya terlebih dulu untuk berjalan beriringan.
Selain itu, Maya Twin juga bisa dibuat sebagai kembaran digital oleh siapapun cukup dengan ponsel yang kamu punya. Nggak pakai device mahal yang bikin kesenjangan sosial dalam memanfaatkan teknologi. Bahkan saat ini, Maya Twin sudah diterapkan dalam berbagai bidang loh, mulai dari food vlogger, marketing produk, tenaga pendidik, hingga customer service biar user memperoleh informasi atas suatu produk maupun jasa secara lebih cepat dan personal sesuai kebutuhan.
Bukan Ancaman, AI Maya Twin Siap Berkolaborasi Jadi Kawanmu!
Sejak kemunculannya, AI sudah menimbulkan pro dan kontra terkait perkembangan teknologi di era digital ini. Pasalnya, selain menawarkan beragam manfaat untuk zaman modern, AI juga memiliki banyak dampak negatif. Kekhawatiran manusia semakin besar saat AI seolah mulai menggantikan peran manusia, salah satunya dalam sektor pekerjaan.
AI Bakal Gantikan Manusia?
Photo by Andy Kelly on Unsplash
AI (Artificial Intelligence) jadi teknologi yang berkembang pesat dan diaplikasikan di banyak sektor kehidupan manusia yang mana bisa menirukan manusia dalam berpikir dan bekerja. AI pun sudah mulai diterapkan di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, ekonomi, industri, kesehatan, pertanian, hingga militer. Namun, nggak bisa dipungkiri kalau dampak negatif dari AI juga banyak, seperti ketimpangan sosial, diskriminasi sosial, dilema etika moral, hingga perampasan lapangan pekerjaan yang menyebabkan pengangguran massal.
Menurut laporan terbaru World Economic Forum (WEF) berjudul “Future of Jobs 2023”, beberapa industri akan mengalami penurunan jumlah pekerjaan yang siginifikan dari tahun sebelumnya, seperti sektor media, hiburan, dan olahraga yang akan menurun sebesar 35% di tahun 2027. Sedangkan bidang makanan dan akomodasi menurun sekitar 16%. Zaadia Zahidi, Direktor Pelaksana WEF bilang kalau analisis menunjukkan akan ada 69 juta pekerjaan baru karena AI, tapi 83 juta pekerjaan akan hilang.
Sementara itu, menurut laporan terbaru dari Goldman Sachs yang berjudul “The Potentially Large Effects of Artificial Intelligence on Economic Growth”, diperkirakan AI akan berdampak pada 300 juta pekerjaan di seluruh dunia. Terjadinya pengangguran massal karena banyaknya lapangan pekerjaan yang dikerjakan oleh AI ini dapat menyebabkan turunnya pendapatan, meningkatnya angka kemiskinan, menurunnya kesehatan mental, hingga menipisnya kepercayaan diri.
Kolaborasi AI dan Manusia
Photo by Kotamaya
AI dikhawatirkan bisa menggantikan manusia karena otomatisasi yang bisa bekerja penuh 24/7 sehingga bisa menyebabkan masalah pada ketenagakerjaan manusia. Namun meski terlihat canggih, AI tetap tidak menggantikan kreativitas, intuisi, serta kecerdasan emosional manusia saat mengerjakan pekerjaannya. Itu kenapa kita perlu berinovasi, karena AI hanya siap menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang terkait tugas rutin untuk dilakukan secara otomatis.
Nah, sebagai manusia, kita memiliki keunggulan dalam kreativitas, pemikiran strategis, dan kemampuan beradaptasi yang sulit ditiru oleh AI. Itu kenapa, Kotamaya menciptakan kerjasama AI dengan manusia melalui Maya Twin. Bukan jadi lawan demi menggantikan peranmu sebagai manusia, melainkan Maya Twin adalah AI untuk jadi kawanmu berkolaborasi dalam kehidupan sehari-hari. Kayak kata Fei Fei Li, “Kecerdasan buatan bukanlah ancaman, tapi alat yang bisa membantu kita berinovasi dan memecahkan masalah yang sulit.”
Abadi Bersama Maya Twin
Photo by Kotamaya
Maya Twin tidak hanya menjadi alat untuk memperluas relasi guna mempermudah kolaborasi antar bidang pekerjaan, sharing info loker, atau yang lainnya tapi juga bisa bantu kamu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan pengetahuanmu. Soalnya, Maya Twin tidak seperti AI lainnya yang menyerap sekumpulan data informasi secara general. Tapi, Maya Twin memiliki memori dan pengetahuan pribadi sesuai yang kamu tulis. Sehingga, keberadaan Maya Twin tetap butuh user yang membagikan pengetahuan maupun memori pribadinya terlebih dulu untuk berjalan beriringan.
Selain itu, Maya Twin juga bisa dibuat sebagai kembaran digital oleh siapapun cukup dengan ponsel yang kamu punya. Nggak pakai device mahal yang bikin kesenjangan sosial dalam memanfaatkan teknologi. Bahkan saat ini, Maya Twin sudah diterapkan dalam berbagai bidang loh, mulai dari food vlogger, marketing produk, tenaga pendidik, hingga customer service biar user memperoleh informasi atas suatu produk maupun jasa secara lebih cepat dan personal sesuai kebutuhan.