Perluas Relasi dan Bangun Space Virtual untuk Perkembangan Industri Kerajinan
Para perajin di Indonesia kesulitan memasarkan produknya karena mereka belum memiliki target konsumen yang jelas dan hanya berfokus pada pasar domestik. Apalagi industri kerajinan seringkali dilakukan di kota-kota kecil saja, sehingga perkembangannya terhambat. Maka dari itu, manfaatkan aneka fitur di Kotamaya secara gratis untuk menunjang kemajuan usaha perajin sekaligus cara untuk melestarikan budaya lokal.
Bikin Figur Avatar Perajin
Photo by Fausto Sandoval on Unsplash
Branding image para perajin di Indonesia yang tidak menonjol menjadi salah satu kendala pemasaran produk karena kurang mendapat atensi dan kepercayaan publik. Itu kenapa Kotamaya menyajikan fitur digitalisasi diri dalam bentuk avatar. Kamu jadi bisa menciptakan citra baru sebagai avatar perajin hidup di dunia virtual.
Tidak hanya wajah avatar yang semirip aslinya, tapi kamu juga bisa mendadaninya dengan ragam outfit dari dunia nyata menjadi bentuk digital. Mulai dari pakaian, bawahan, hingga aksesori digital menggunakan fitur “Fashion” secara praktis.
Networking Tanpa Batas dan Hambatan
Memiliki jaringan relasi yang luas tanpa batas di Kotamaya dapat menjawab masalah para perajin terkait susahnya meningkatkan segmen pasar. Tidak hanya konsumen, bahkan juga berkesempatan bertemu sesama perajin di komunitas virtual untuk kolaborasi bikin produk baru, vendor yang cocok dari berbagai daerah untuk memperbesar bisnis, maupun kerjasama dengan user lain di berbagai bidang yang sesuai denganmu melalui fitur “Matchmaking” di Business Lounge. Semakin luas koneksi yang kamu miliki, maka makin besar peluang kesuksesanmu.
Selain itu, relasi di Kotamaya juga menjadi solusi terkait generasi perajin di Indonesia yang semakin menipis karena perkembangan zaman di era digital. Lewat Kotamaya, kita justru bisa mengajak generasi muda dari luar daerah bahkan mancanegara sekalipun untuk meneruskan kerajinan lokal melalui sosialisasi secara virtual bersensasi riil. Jadi, teknologi bisa dikendarai sebagai alat mengenalkan dan melestarikan budaya seni kerajinan sampai tingkat global.
Wadah Virtual untuk Pamer Karya
Photo by Adam Patterson on Unsplash
Para perajin bisa menggunakan fitur “Space” di Kotamaya untuk membangun galeri seni virtual. Kamu bisa memanfaatkannya untuk memajang karya secara langsung, meeting bareng vendor atau klien, memasarkan karya kepada khalayak luas, hingga menjadikannya tempat pameran yang digelar secara virtual. Dengan begitu kamu bisa membangun trust publik lewat portofolio digital di space virtualmu.
Kamu juga bebas mendekorasi interior galeri senimu dengan template yang sudah tersaji atau menatanya sesuai selera loh! Mulai dari dekorasi dinding, lantai, furniture, karya kerajinanmu, dan properti lainnya dengan mengikuti tutorial di sini.
Pemasaran Produk Lebih Efisien
Selain tentang teknik pemasaran, biaya menjadi salah satu kendala dalam mempromosikan produk ke lingkup yang lebih besar. Akibatnya, produk berkualitas sekalipun sulit untuk dipasarkan kepada khalayak luas menggunakan media yang tepat. Itu sebabnya kamu perlu pakai fitur “Promote” di Kotamaya yang menyajikan beragam media iklan, seperti billboard, poster, banner, atau yang lainnya sesuai budget.
Hak Paten Karya Jadi NFT
Photo by Tim Gouw on Unsplash
Ada banyak perajin dari berbagai daerah di Indonesia yang produknya dijiplak oleh negara lain dan mereka tidak berbuat apapun. Padahal, hak cipta akan suatu karya adalah entitas yang sudah sewajarnya didapatkan dan dilindungi. Kotamaya memfasilitasi para perajin mengonversi karya menjadi NFT secara gratis untuk diperjualbelikan dan memperoleh keamanan atas hak orisinalitas.
NFT seni kerajinan tidak hanya berupa kumpulan kode, tapi juga bisa dicetak untuk jadi pajangan maupun sebagai properti dekorasi digital di rumah, kantor, atau toko dalam dunia virtual dan dunia nyata sekaligus. Keuntungan lainnya para perajin bisa memperluas segmen pasarnya, yaitu user yang lebih suka membeli dan mengoleksi karya-karya digital. Selain itu, adanya kerajinan digital bisa menjadi passive income para perajin terkait hambatan modal yang sulit didapatkan di dunia nyata.
Perluas Relasi dan Bangun Space Virtual untuk Perkembangan Industri Kerajinan
Para perajin di Indonesia kesulitan memasarkan produknya karena mereka belum memiliki target konsumen yang jelas dan hanya berfokus pada pasar domestik. Apalagi industri kerajinan seringkali dilakukan di kota-kota kecil saja, sehingga perkembangannya terhambat. Maka dari itu, manfaatkan aneka fitur di Kotamaya secara gratis untuk menunjang kemajuan usaha perajin sekaligus cara untuk melestarikan budaya lokal.
Bikin Figur Avatar Perajin
Photo by Fausto Sandoval on Unsplash
Branding image para perajin di Indonesia yang tidak menonjol menjadi salah satu kendala pemasaran produk karena kurang mendapat atensi dan kepercayaan publik. Itu kenapa Kotamaya menyajikan fitur digitalisasi diri dalam bentuk avatar. Kamu jadi bisa menciptakan citra baru sebagai avatar perajin hidup di dunia virtual.
Tidak hanya wajah avatar yang semirip aslinya, tapi kamu juga bisa mendadaninya dengan ragam outfit dari dunia nyata menjadi bentuk digital. Mulai dari pakaian, bawahan, hingga aksesori digital menggunakan fitur “Fashion” secara praktis.
Networking Tanpa Batas dan Hambatan
Memiliki jaringan relasi yang luas tanpa batas di Kotamaya dapat menjawab masalah para perajin terkait susahnya meningkatkan segmen pasar. Tidak hanya konsumen, bahkan juga berkesempatan bertemu sesama perajin di komunitas virtual untuk kolaborasi bikin produk baru, vendor yang cocok dari berbagai daerah untuk memperbesar bisnis, maupun kerjasama dengan user lain di berbagai bidang yang sesuai denganmu melalui fitur “Matchmaking” di Business Lounge. Semakin luas koneksi yang kamu miliki, maka makin besar peluang kesuksesanmu.
Selain itu, relasi di Kotamaya juga menjadi solusi terkait generasi perajin di Indonesia yang semakin menipis karena perkembangan zaman di era digital. Lewat Kotamaya, kita justru bisa mengajak generasi muda dari luar daerah bahkan mancanegara sekalipun untuk meneruskan kerajinan lokal melalui sosialisasi secara virtual bersensasi riil. Jadi, teknologi bisa dikendarai sebagai alat mengenalkan dan melestarikan budaya seni kerajinan sampai tingkat global.
Wadah Virtual untuk Pamer Karya
Photo by Adam Patterson on Unsplash
Para perajin bisa menggunakan fitur “Space” di Kotamaya untuk membangun galeri seni virtual. Kamu bisa memanfaatkannya untuk memajang karya secara langsung, meeting bareng vendor atau klien, memasarkan karya kepada khalayak luas, hingga menjadikannya tempat pameran yang digelar secara virtual. Dengan begitu kamu bisa membangun trust publik lewat portofolio digital di space virtualmu.
Kamu juga bebas mendekorasi interior galeri senimu dengan template yang sudah tersaji atau menatanya sesuai selera loh! Mulai dari dekorasi dinding, lantai, furniture, karya kerajinanmu, dan properti lainnya dengan mengikuti tutorial di sini.
Pemasaran Produk Lebih Efisien
Selain tentang teknik pemasaran, biaya menjadi salah satu kendala dalam mempromosikan produk ke lingkup yang lebih besar. Akibatnya, produk berkualitas sekalipun sulit untuk dipasarkan kepada khalayak luas menggunakan media yang tepat. Itu sebabnya kamu perlu pakai fitur “Promote” di Kotamaya yang menyajikan beragam media iklan, seperti billboard, poster, banner, atau yang lainnya sesuai budget.
Hak Paten Karya Jadi NFT
Photo by Tim Gouw on Unsplash
Ada banyak perajin dari berbagai daerah di Indonesia yang produknya dijiplak oleh negara lain dan mereka tidak berbuat apapun. Padahal, hak cipta akan suatu karya adalah entitas yang sudah sewajarnya didapatkan dan dilindungi. Kotamaya memfasilitasi para perajin mengonversi karya menjadi NFT secara gratis untuk diperjualbelikan dan memperoleh keamanan atas hak orisinalitas.
NFT seni kerajinan tidak hanya berupa kumpulan kode, tapi juga bisa dicetak untuk jadi pajangan maupun sebagai properti dekorasi digital di rumah, kantor, atau toko dalam dunia virtual dan dunia nyata sekaligus. Keuntungan lainnya para perajin bisa memperluas segmen pasarnya, yaitu user yang lebih suka membeli dan mengoleksi karya-karya digital. Selain itu, adanya kerajinan digital bisa menjadi passive income para perajin terkait hambatan modal yang sulit didapatkan di dunia nyata.