Akankah AI Digital Twin Kita Mengancam Peradaban Manusia?
Munculnya dosen AI, pembawa berita AI, hingga suara musisi internasional jadi AI menyanyikan lagu lokal, bikin takjub sekaligus gelisah. Perkembangan teknologi AI yang mulanya disambut hangat, kini menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan memengaruhi peradaban manusia.
Munculnya AI
Photo by Markus Winkler on Unsplash
Sobat Maya tahu nggak, teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sudah ada sejak tahun 1940-an loh! AI muncul pertama kali di pertemuan Dartmouth bersama dengan konstribusi perkembangan teknologi lainnya tahun 1956. Yah, meskipun sebenarnya sejarah perkembangan AI sudah bisa dilacak sejak zaman Mesir Kuno.
Lalu, pada era 1980-an jadi momen second wave AI di dunia. Dilanjutkan pada era 2000-an yang jadi perkembangan ketiga dari AI saat komputer dan internet sudah ada. Jadi, sebenarnya teknologi kecerdasan buatan ini sudah berdampingan sama manusia lama banget, kan?
Diambil Alih oleh AI
Photo by Teknokrat on teknokrat.ac.id
Seiring dengan kemajuan teknologi, AI pun terus dikembangkan nih, Sobat Maya! Para ilmuwan membuat bagaimana komputer dapat berpikir dengan memproses database yang ada pada manusia. Mulanya, AI diterapkan pada sistem pakar, robotika dan sistem sensor, computer vision, hingga game playing.
Namun, belakangan Artificial Intelligence bikin geger masyarakat karena bisa melakukan berbagai profesi yang bikin manusia takut posisinya tergantikan. Munculnya dosen AI yang bisa bicara dalam tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Korea, dan China dari Universitas Teknokrat Indonesia baru-baru ini misalnya. Kata Rektor UTI, Nasrullah Yusuf, dosen AI dibuat dengan mengumpulkan data dan informasi kebiasaan mengajar dari dosen terbaik di sana.
Photo by @ianyxi on TikTok
Meski dibilang dosen AI bukan untuk menggantikan eksistensi para dosen di dunia nyata, respon netizen justru menganggap hal ini mengerikan dan tetap mengkhawatirkan. Bahkan, perusahaan teknologi raksasa punya Amerika, International Business Machines Corporation (IBM) bakal mengurangi sepertiga karyawannya yang akan digantikan oleh tenaga AI.
Belum lagi munculnya pembawa berita dari TVOne yang hadir sebagai AI dan fenomena suara AI musisi seperti Ariana Grande, Jungkook dan V BTS, hingga Jennie BLACKPINK yang menyanyikan lagu-lagu lokal. Kalau kamu, khawatir atau malah bangga?
AI Bikin Khawatir
Photo by Cade Metz on nytimes
Postingan akun TikTok @ianyxi yang membuat suara AI dari para penyanyi luar negeri membawakan lagu lokal tersebut, bikin netizen khawatir rentan kasus penipuan apabila digunakan tidak semestinya. Respon negatif dari banyaknya netizen ini juga disampaikan oleh Geoffrey Hinton yang dikenal sebagai Bapak AI sedunia. Hinton mengundurkan diri dari pekerjaannya setelah lebih dari satu dekade memimpin Google AI. Bahkan, ia juga menyampaikan kalau menyesali pekerjaannya pada NYT.
“Saat ini, mereka tidak lebih cerdas dari kita, sejauh yang saya tahu. Tapi saya pikir tak lama lagi mereka mungkin akan begitu (menjadi lebih cerdas dari manusia).”
Hinton melanjutkan, kalau raksasa-raksasa teknologi sekarang terkunci dalam persaingan yang nggak bisa dihentikan buat terus mengembangkan AI. Dampaknya, dikhawatirkan internet bakal dipenuhi sama foto, video, maupun teks palsu. Nggak cuma itu, ia juga khawatir kalau AI bakal mengancam pasar kerja pada waktunya.
Avatar Jadi Kembaran Kita
Photo on Maya Hotel, Kotamaya
AI bikin gelisah karena ditakutkan menimbulkan ancaman di masa depan bagi umat manusia. Soalnya mereka mempelajari perilaku tak terduga dari data yang dianalisa. Padahal, sudah semestinya kemajuan teknologi jadi alat yang dimanfaatkan manusia untuk keberlangsungan hidup. Bukan malah sebaliknya, kan?
Itu kenapa, mendigitalisasi dirimu sebagai avatar di aplikasi Jagad Maya milik Kotamaya berbeda dengan konsep AI yang mengancam eksistensi manusia di bumi. Soalnya, avatar kamu akan hidup di dunia virtual sebagai “kembaran” dirimu di dunia nyata. Berbeda dengan AI yang sedang dikembangkan saat ini, avatar diri kita menyerap database user secara personal. Makanya, avatar Sobat Maya yang hidup di dunia virtual benar-benar merepresentasikan dirimu versi digital.
Photo on Woodstock, Kotamaya Pakai Fitur Auto Maya
Sobat Maya juga nggak harus mengendalikan avatarmu sepanjang waktu, kok. Soalnya, kamu bisa manfaatin fitur Auto Maya biar avatarmu tetap eksis meski kamu keluar dari aplikasi. Notes yang kamu buat di fitur Auto Maya, bikin kamu di-notice sama user lain, deh.
Kotamaya juga siap merilis fitur baru buat aplikasi Jagad Maya biar kamu dan avatarmu bisa saling berkesinambungan hidup di dua dunia. Sehingga, kemajuan AI digital twin kita nantinya nggak hanya mengancam eksistensi dan peran manusia. Gimana, sudah kebayang serunya belum?
Akankah AI Digital Twin Kita Mengancam Peradaban Manusia?
Munculnya dosen AI, pembawa berita AI, hingga suara musisi internasional jadi AI menyanyikan lagu lokal, bikin takjub sekaligus gelisah. Perkembangan teknologi AI yang mulanya disambut hangat, kini menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan memengaruhi peradaban manusia.
Munculnya AI
Photo by Markus Winkler on Unsplash
Sobat Maya tahu nggak, teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sudah ada sejak tahun 1940-an loh! AI muncul pertama kali di pertemuan Dartmouth bersama dengan konstribusi perkembangan teknologi lainnya tahun 1956. Yah, meskipun sebenarnya sejarah perkembangan AI sudah bisa dilacak sejak zaman Mesir Kuno.
Lalu, pada era 1980-an jadi momen second wave AI di dunia. Dilanjutkan pada era 2000-an yang jadi perkembangan ketiga dari AI saat komputer dan internet sudah ada. Jadi, sebenarnya teknologi kecerdasan buatan ini sudah berdampingan sama manusia lama banget, kan?
Diambil Alih oleh AI
Photo by Teknokrat on teknokrat.ac.id
Seiring dengan kemajuan teknologi, AI pun terus dikembangkan nih, Sobat Maya! Para ilmuwan membuat bagaimana komputer dapat berpikir dengan memproses database yang ada pada manusia. Mulanya, AI diterapkan pada sistem pakar, robotika dan sistem sensor, computer vision, hingga game playing.
Namun, belakangan Artificial Intelligence bikin geger masyarakat karena bisa melakukan berbagai profesi yang bikin manusia takut posisinya tergantikan. Munculnya dosen AI yang bisa bicara dalam tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Korea, dan China dari Universitas Teknokrat Indonesia baru-baru ini misalnya. Kata Rektor UTI, Nasrullah Yusuf, dosen AI dibuat dengan mengumpulkan data dan informasi kebiasaan mengajar dari dosen terbaik di sana.
Photo by @ianyxi on TikTok
Meski dibilang dosen AI bukan untuk menggantikan eksistensi para dosen di dunia nyata, respon netizen justru menganggap hal ini mengerikan dan tetap mengkhawatirkan. Bahkan, perusahaan teknologi raksasa punya Amerika, International Business Machines Corporation (IBM) bakal mengurangi sepertiga karyawannya yang akan digantikan oleh tenaga AI.
Belum lagi munculnya pembawa berita dari TVOne yang hadir sebagai AI dan fenomena suara AI musisi seperti Ariana Grande, Jungkook dan V BTS, hingga Jennie BLACKPINK yang menyanyikan lagu-lagu lokal. Kalau kamu, khawatir atau malah bangga?
AI Bikin Khawatir
Photo by Cade Metz on nytimes
Postingan akun TikTok @ianyxi yang membuat suara AI dari para penyanyi luar negeri membawakan lagu lokal tersebut, bikin netizen khawatir rentan kasus penipuan apabila digunakan tidak semestinya. Respon negatif dari banyaknya netizen ini juga disampaikan oleh Geoffrey Hinton yang dikenal sebagai Bapak AI sedunia. Hinton mengundurkan diri dari pekerjaannya setelah lebih dari satu dekade memimpin Google AI. Bahkan, ia juga menyampaikan kalau menyesali pekerjaannya pada NYT.
“Saat ini, mereka tidak lebih cerdas dari kita, sejauh yang saya tahu. Tapi saya pikir tak lama lagi mereka mungkin akan begitu (menjadi lebih cerdas dari manusia).”
Hinton melanjutkan, kalau raksasa-raksasa teknologi sekarang terkunci dalam persaingan yang nggak bisa dihentikan buat terus mengembangkan AI. Dampaknya, dikhawatirkan internet bakal dipenuhi sama foto, video, maupun teks palsu. Nggak cuma itu, ia juga khawatir kalau AI bakal mengancam pasar kerja pada waktunya.
Avatar Jadi Kembaran Kita
Photo on Maya Hotel, Kotamaya
AI bikin gelisah karena ditakutkan menimbulkan ancaman di masa depan bagi umat manusia. Soalnya mereka mempelajari perilaku tak terduga dari data yang dianalisa. Padahal, sudah semestinya kemajuan teknologi jadi alat yang dimanfaatkan manusia untuk keberlangsungan hidup. Bukan malah sebaliknya, kan?
Itu kenapa, mendigitalisasi dirimu sebagai avatar di aplikasi Jagad Maya milik Kotamaya berbeda dengan konsep AI yang mengancam eksistensi manusia di bumi. Soalnya, avatar kamu akan hidup di dunia virtual sebagai “kembaran” dirimu di dunia nyata. Berbeda dengan AI yang sedang dikembangkan saat ini, avatar diri kita menyerap database user secara personal. Makanya, avatar Sobat Maya yang hidup di dunia virtual benar-benar merepresentasikan dirimu versi digital.
Photo on Woodstock, Kotamaya Pakai Fitur Auto Maya
Sobat Maya juga nggak harus mengendalikan avatarmu sepanjang waktu, kok. Soalnya, kamu bisa manfaatin fitur Auto Maya biar avatarmu tetap eksis meski kamu keluar dari aplikasi. Notes yang kamu buat di fitur Auto Maya, bikin kamu di-notice sama user lain, deh.
Kotamaya juga siap merilis fitur baru buat aplikasi Jagad Maya biar kamu dan avatarmu bisa saling berkesinambungan hidup di dua dunia. Sehingga, kemajuan AI digital twin kita nantinya nggak hanya mengancam eksistensi dan peran manusia. Gimana, sudah kebayang serunya belum?