Di-cap Pemalu dan Minder, Ini Solusi buat Gen Z Mengatasinya di Era Teknologi
Gen Z dianggap pemalu dan lebih minder kalau dibandingin sama generasi-generasi sebelumnya. Nambah lagi nih ‘ejekan’ buat Gen Z, setelah sebelumnya sudah disebut sebagai generasi manja sampai generasi nggak bahagia. Well, sebenarnya perbedaan generasi itu dipengaruhi peristiwa budaya saat mereka dibesarkan, loh!
Generasi Pemalu dan Minder
Foto by Omid Armin on Unsplash
Gen Z dibesarkan pada era munculnya internet, smartphone, maupun media sosial untuk pertama kalinya. Perkembangan teknologi ini turut ambil peran dalam membentuk kehidupan sosial Gen Z. Sebuah studi pada jurnal baru berjudul “iGen/ ShyGen? Generational Differences in Shyness” menyebutkan bahwa gen Z adalah generasi pemalu. Penelitian yang dilakukan Psychological Science ini berfokus membandingkan generasi Z kelahiran 1997-2012 dan milenials kelahiran tahun 1981-1996.
Penelitian yang berlangsung selama 20 tahun, sejak 1999-2000 tersebut dilakukan pada dewasa muda rentang usia 17-25 tahun. Hasilnya menyebutkan, bahwa rasa malu ini meningkat dari waktu ke waktu yang membuktikan bahwa Gen Z lebih pemalu dibanding milenials.
Perkembangan teknologi yang cukup pesat pada masanya, membuat Gen Z lebih mudah dalam mengakses kebutuhannya melalui jejaring internet. Tanpa disadari, kita jadi bergantung pada ponsel dan internet, bahkan untuk mencari tahu hal kecil dalam keseharian dibandingkan bertanya langsung kepada orang di sekitar. Alhasil, interaksi sosial secara langsung pada era modern ini semakin menipis dan bikin Gen Z jadi individualis yang apatis.
Pandemi Ikut Berperan
Photo by Meghan Hessler on Unsplash
Apalagi ada fenomena besar yang memberi dampak sifat pemalu dan kurangnya percaya diri pada anak muda, yaitu terjadinya pandemi Covid-19 selama beberapa tahun. Saat kebijakan physical distancing berlangsung, kesempatan Gen Z lebih kecil untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka dan bikin memiliki rasa malu serta cemas berlebih.
Studi yang ditulis oleh ilmuwan Louis A Schmidi dari Departemen Psikologi Universitas Mcmaster di Hamilton, Kanada, melakukan penelitian pada 808 responden dengan rentang usia 17-25 tahun yang kesimpulannya sama-sama pemalu namun memiliki tingkatan yang berbeda. Hasilnya terbagi menjadi tiga, 266 responden milenials, 263 gen Z yang diuji sebelum adanya Covid-19, dan 277 gen Z yang diuji selama pandemi, membuktikan bahwa rasa malu itu meningkat dari waktu ke waktu dan semakin besar pada generasi muda yang tumbuh bersama keterbatasan ruang interaksi sosial saat pandemi.
Pakai Digital Twin Biar PeDe
Photo on Arcade Room, Jagad Maya
Meski begitu, nggak selamanya kecanggihan teknologi dan efek pandemi hanya berdampak negatif, kok Sobat Maya. Soalnya, Gen Z yang juga disebut Gen NET ini jadi melek teknologi dan lebih bisa beradaptasi sama perkembangan zaman yang serba cepat. Tinggal kitanya saja nih, mau nggak memanfaatkan teknologi yang ada untuk memaksimalkan kehidupan bersosial.
Wadahnya sudah tersedia loh, kamu bisa mulai dengan menciptakan digital twin-mu menggunakan aplikasi Jagad Maya buat join kehidupan virtual. Dengan begitu, kamu bisa simulasi bersosialisasi via kembaran digitalmu sama beragam user pakai fitur Ruang Suara dan membiasakan diri sebelum nantinya ketemu di dunia nyata biar nggak canggung.
Fitur Ayo Terhubung, Jagad Maya
Nggak perlu minder apalagi cemas, kamu bisa memilih user berdasarkan kesamaan interest pakai fitur Ayo Terhubung. Jadi, nggak cuma bisa memperluas relasi tapi kamu juga meminimalisir konflik soalnya ketemu sama yang sefrekuensi. Kerennya lagi, digital twin kita juga bisa berekspresi dan bergaya sesuai mood kita, biar interaksinya makin hidup!
Di-cap Pemalu dan Minder, Ini Solusi buat Gen Z Mengatasinya di Era Teknologi
Gen Z dianggap pemalu dan lebih minder kalau dibandingin sama generasi-generasi sebelumnya. Nambah lagi nih ‘ejekan’ buat Gen Z, setelah sebelumnya sudah disebut sebagai generasi manja sampai generasi nggak bahagia. Well, sebenarnya perbedaan generasi itu dipengaruhi peristiwa budaya saat mereka dibesarkan, loh!
Generasi Pemalu dan Minder
Foto by Omid Armin on Unsplash
Gen Z dibesarkan pada era munculnya internet, smartphone, maupun media sosial untuk pertama kalinya. Perkembangan teknologi ini turut ambil peran dalam membentuk kehidupan sosial Gen Z. Sebuah studi pada jurnal baru berjudul “iGen/ ShyGen? Generational Differences in Shyness” menyebutkan bahwa gen Z adalah generasi pemalu. Penelitian yang dilakukan Psychological Science ini berfokus membandingkan generasi Z kelahiran 1997-2012 dan milenials kelahiran tahun 1981-1996.
Penelitian yang berlangsung selama 20 tahun, sejak 1999-2000 tersebut dilakukan pada dewasa muda rentang usia 17-25 tahun. Hasilnya menyebutkan, bahwa rasa malu ini meningkat dari waktu ke waktu yang membuktikan bahwa Gen Z lebih pemalu dibanding milenials.
Perkembangan teknologi yang cukup pesat pada masanya, membuat Gen Z lebih mudah dalam mengakses kebutuhannya melalui jejaring internet. Tanpa disadari, kita jadi bergantung pada ponsel dan internet, bahkan untuk mencari tahu hal kecil dalam keseharian dibandingkan bertanya langsung kepada orang di sekitar. Alhasil, interaksi sosial secara langsung pada era modern ini semakin menipis dan bikin Gen Z jadi individualis yang apatis.
Pandemi Ikut Berperan
Photo by Meghan Hessler on Unsplash
Apalagi ada fenomena besar yang memberi dampak sifat pemalu dan kurangnya percaya diri pada anak muda, yaitu terjadinya pandemi Covid-19 selama beberapa tahun. Saat kebijakan physical distancing berlangsung, kesempatan Gen Z lebih kecil untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka dan bikin memiliki rasa malu serta cemas berlebih.
Studi yang ditulis oleh ilmuwan Louis A Schmidi dari Departemen Psikologi Universitas Mcmaster di Hamilton, Kanada, melakukan penelitian pada 808 responden dengan rentang usia 17-25 tahun yang kesimpulannya sama-sama pemalu namun memiliki tingkatan yang berbeda. Hasilnya terbagi menjadi tiga, 266 responden milenials, 263 gen Z yang diuji sebelum adanya Covid-19, dan 277 gen Z yang diuji selama pandemi, membuktikan bahwa rasa malu itu meningkat dari waktu ke waktu dan semakin besar pada generasi muda yang tumbuh bersama keterbatasan ruang interaksi sosial saat pandemi.
Pakai Digital Twin Biar PeDe
Photo on Arcade Room, Jagad Maya
Meski begitu, nggak selamanya kecanggihan teknologi dan efek pandemi hanya berdampak negatif, kok Sobat Maya. Soalnya, Gen Z yang juga disebut Gen NET ini jadi melek teknologi dan lebih bisa beradaptasi sama perkembangan zaman yang serba cepat. Tinggal kitanya saja nih, mau nggak memanfaatkan teknologi yang ada untuk memaksimalkan kehidupan bersosial.
Wadahnya sudah tersedia loh, kamu bisa mulai dengan menciptakan digital twin-mu menggunakan aplikasi Jagad Maya buat join kehidupan virtual. Dengan begitu, kamu bisa simulasi bersosialisasi via kembaran digitalmu sama beragam user pakai fitur Ruang Suara dan membiasakan diri sebelum nantinya ketemu di dunia nyata biar nggak canggung.
Fitur Ayo Terhubung, Jagad Maya
Nggak perlu minder apalagi cemas, kamu bisa memilih user berdasarkan kesamaan interest pakai fitur Ayo Terhubung. Jadi, nggak cuma bisa memperluas relasi tapi kamu juga meminimalisir konflik soalnya ketemu sama yang sefrekuensi. Kerennya lagi, digital twin kita juga bisa berekspresi dan bergaya sesuai mood kita, biar interaksinya makin hidup!