Intovert Bukan Ansos, Inilah Keuntungan Berteman dengan Mereka
Siapa nih yang masih suka ngira introvert itu pendiam, suka menyendiri, sombong, dan susah bergaul? Ding..dong..deng.. jawabannya salah!
Maraknya tes psikologi MBTI di jagat maya memperkenalkan kepribadian introvert, ekstrovert, maupun ambievert. Mulanya, istilah ini dikemukakan oleh seorang psikolog asal Swiss, Carl Gustav Jung. Sayangnya, golongan introvert sering disalahpahami jadi kepribadian yang cenderung nggak asyik di tongkrongan. Padahal introvert dan ansos alias antisosial itu berbeda loh, Sobat Maya.
Sobat Introvert Itu…
Photo by Isi Parente on Unsplash
Stigma tentang introvert di sekitar kita seolah dianggap sebuah “penyakit” karena disamakan sama kepribadian pendiam atau bahkan ansos. Padahal, introvert juga sama kayak ekstrovert yang punya ambisi, semangat, hasrat, pendapat, maupun pandangan terkait lingkungannya.
Soalnya, perbedaan introvert sama ekstrovert itu bukan di kepribadian apalagi cara bersosialisasi ya, Sobat Maya. Melainkan pada cara mereka charging energi atau memulihkan energi kembali setelah berada dalam lingkungan sosial. Mengutip dari halodoc, ekstrovert itu mengharapkan banyak stimulasi dengan berinteraksi sama banyak orang, sedangkan introvert kebalikannya yang merasa lebih nyaman dan semangat saat lingkungannya sepi dan tenang.
Hal ini didukung sama pernyataan Dr. Jennifer Kahnweiler, sekaligus penulis The Introverted Leader: Building on Your Quiet Strength, kalau introvert itu adalah orang-orang yang akan mendapatkan energi bila menghabiskan waktu sendirian. Suasana yang bikin orang nyaman kan beda-beda tergantung individunya, jadi nggak salah dong kalau cara re-charge energi para introvert itu me-time?
Teman yang Berkualitas
Photo by Barney Yau on Unsplash
Jangan salah sangka sama sobat introvert ya, Sobat Maya. Mereka itu kalau sudah ketemu sama orang yang cocok justru suka ngobrol dan interaktif. Jadi punya sifat humble itu bukan berdasarkan introvert atau ekstrovert. Bahkan nih, orang-orang introvert itu justru pendengar yang baik loh!
Kata Dr Laurie Helgoe, penulis Introvert Power: Why Your Inner Life is Your Hidden Strenght, introvert memproses informasi secara internal, sehingga mereka memiliki keterampilan mendengar, memahami, dan memberikan wawasan yang dipertimbangkan dibanding ekstrovert, yang cenderung terjun ke percakapan sebelum benar-benar memproses perkataan orang lain. Jadi, kalau kamu suka curhat dan butuh saran, introvert bakal sesuai buat kamu.
Sobat introvert bukannya nggak mau bersosialisasi dan nggak punya teman, melainkan mereka akan memfokuskan energinya untuk memperkuat koneksi dengan orang-orang yang sudah dikenal baik. Healthline menyatakan kalau seorang introvert itu juga suka bersosialisasi kok, meskipun dalam kadar kecil dan mereka lebih suka obrolan yang berkualitas serta bermakna.
Simplenya, introvert itu cukup selektif dalam memilih teman dan topik obrolan, jadi kalau kamu sudah masuk lingkupnya berarti kamu berharga. Kualitas inilah yang membuat para introvert jadi teman yang setia, komitmen, dan penuh perhatian.
Berteman dengan yang Cocok
Photo on Woodstock, Kotamaya
Ungkapan “Don’t judge a book by it’s cover” perlu kita terapin dalam menilai seseorang, Sobat Maya. Nggak semua introvert itu pendiam dan nggak asik, makanya kenalan dulu. Bisa pakai fitur Ayo Terhubung biar ketemu sama user yang sesuai berdasarkan ketertarikan yang sama. Mau ketemu sesama introvert, ekstrovert, atau bahkan ambievert juga bakalan cocok kalau interest kalian sesuai.
Kamu bisa memperluas relasi yang satu frekuensi di ranah virtual dengan jaringan lebih luas sampai seluruh Indonesia. Bonusnya, relasi virtualmu juga bisa kamu sambungkan ke dunia nyata nantinya. Jadi sebelum ketemu langsung, simulasi alias PDKT dulu deh pakai fitur Chat dan Ruang Suara. Buat para introvert yang suka kehabisan energi ketemu banyak orang, kan bisa bangun relasi kapan saja secara virtual tanpa harus “capek”.
Sudah bukan waktunya jadi ansos, kalau mau sukses mencapai mimpimu! Mau kamu introvert atau ekstrovert, ciptakan relasi yang luas #SebelumJadiNyata.
Intovert Bukan Ansos, Inilah Keuntungan Berteman dengan Mereka
Siapa nih yang masih suka ngira introvert itu pendiam, suka menyendiri, sombong, dan susah bergaul? Ding..dong..deng.. jawabannya salah!
Maraknya tes psikologi MBTI di jagat maya memperkenalkan kepribadian introvert, ekstrovert, maupun ambievert. Mulanya, istilah ini dikemukakan oleh seorang psikolog asal Swiss, Carl Gustav Jung. Sayangnya, golongan introvert sering disalahpahami jadi kepribadian yang cenderung nggak asyik di tongkrongan. Padahal introvert dan ansos alias antisosial itu berbeda loh, Sobat Maya.
Sobat Introvert Itu…
Photo by Isi Parente on Unsplash
Stigma tentang introvert di sekitar kita seolah dianggap sebuah “penyakit” karena disamakan sama kepribadian pendiam atau bahkan ansos. Padahal, introvert juga sama kayak ekstrovert yang punya ambisi, semangat, hasrat, pendapat, maupun pandangan terkait lingkungannya.
Soalnya, perbedaan introvert sama ekstrovert itu bukan di kepribadian apalagi cara bersosialisasi ya, Sobat Maya. Melainkan pada cara mereka charging energi atau memulihkan energi kembali setelah berada dalam lingkungan sosial. Mengutip dari halodoc, ekstrovert itu mengharapkan banyak stimulasi dengan berinteraksi sama banyak orang, sedangkan introvert kebalikannya yang merasa lebih nyaman dan semangat saat lingkungannya sepi dan tenang.
Hal ini didukung sama pernyataan Dr. Jennifer Kahnweiler, sekaligus penulis The Introverted Leader: Building on Your Quiet Strength, kalau introvert itu adalah orang-orang yang akan mendapatkan energi bila menghabiskan waktu sendirian. Suasana yang bikin orang nyaman kan beda-beda tergantung individunya, jadi nggak salah dong kalau cara re-charge energi para introvert itu me-time?
Teman yang Berkualitas
Photo by Barney Yau on Unsplash
Jangan salah sangka sama sobat introvert ya, Sobat Maya. Mereka itu kalau sudah ketemu sama orang yang cocok justru suka ngobrol dan interaktif. Jadi punya sifat humble itu bukan berdasarkan introvert atau ekstrovert. Bahkan nih, orang-orang introvert itu justru pendengar yang baik loh!
Kata Dr Laurie Helgoe, penulis Introvert Power: Why Your Inner Life is Your Hidden Strenght, introvert memproses informasi secara internal, sehingga mereka memiliki keterampilan mendengar, memahami, dan memberikan wawasan yang dipertimbangkan dibanding ekstrovert, yang cenderung terjun ke percakapan sebelum benar-benar memproses perkataan orang lain. Jadi, kalau kamu suka curhat dan butuh saran, introvert bakal sesuai buat kamu.
Sobat introvert bukannya nggak mau bersosialisasi dan nggak punya teman, melainkan mereka akan memfokuskan energinya untuk memperkuat koneksi dengan orang-orang yang sudah dikenal baik. Healthline menyatakan kalau seorang introvert itu juga suka bersosialisasi kok, meskipun dalam kadar kecil dan mereka lebih suka obrolan yang berkualitas serta bermakna.
Simplenya, introvert itu cukup selektif dalam memilih teman dan topik obrolan, jadi kalau kamu sudah masuk lingkupnya berarti kamu berharga. Kualitas inilah yang membuat para introvert jadi teman yang setia, komitmen, dan penuh perhatian.
Berteman dengan yang Cocok
Photo on Woodstock, Kotamaya
Ungkapan “Don’t judge a book by it’s cover” perlu kita terapin dalam menilai seseorang, Sobat Maya. Nggak semua introvert itu pendiam dan nggak asik, makanya kenalan dulu. Bisa pakai fitur Ayo Terhubung biar ketemu sama user yang sesuai berdasarkan ketertarikan yang sama. Mau ketemu sesama introvert, ekstrovert, atau bahkan ambievert juga bakalan cocok kalau interest kalian sesuai.
Kamu bisa memperluas relasi yang satu frekuensi di ranah virtual dengan jaringan lebih luas sampai seluruh Indonesia. Bonusnya, relasi virtualmu juga bisa kamu sambungkan ke dunia nyata nantinya. Jadi sebelum ketemu langsung, simulasi alias PDKT dulu deh pakai fitur Chat dan Ruang Suara. Buat para introvert yang suka kehabisan energi ketemu banyak orang, kan bisa bangun relasi kapan saja secara virtual tanpa harus “capek”.
Sudah bukan waktunya jadi ansos, kalau mau sukses mencapai mimpimu! Mau kamu introvert atau ekstrovert, ciptakan relasi yang luas #SebelumJadiNyata.